Sampah dan Kaum Terdidik


Banyak sekali sampah bergelimpangan di mana-mana di negeri yang kita cintai ini; di jalan-jalan, irigasi, dan setiap sudut negeri ini dihiasi oleh sampah hasil aktivasi manusia. Bahkan jauh di lubuk hati pun banyak sampah sehingga menambah kotor negeri ini, menambah keterpurukan bangsa ini. Di abad ke-21 ini, indonesia telah memiliki putra-putri terdidik, bahkan pemerintahpun mewajibkan wajib sekolah sembilan tahun. Tapi dalam kenyataannya dewasa ini, ilmu yang didapatkan dari hasil belajarnya sama sekali tidak mencerminkan bahwa mereka adalah kaum terdidik. Amat sangat memalukan. Terbukti dari bagaimana mereka memperlakukan sampah sembarangan, memperlakukan sampah dengan seenak jidat mereka.

saya tidak bisa membayangkan, bagaimana mereka memperlakukan hal lain kalau dengan sampah saja mereka anggap sepele. Padahal kalau dilihat akibatnya semua itu akan membawa pengaruh negatif yang besar, sangat menyengsarakan pula. Dan mayoritas setelah semua itu terjadi, mereka hanya menyalahkan pemerintah saja, tanpa melihat apa yang sudah mereka lakukan sehingga menimbulkan bencana.

Amat sangat menyedihkan kaum terdidik di negeri ini belum bisa mendidik diri mereka sendriri dari pelajaran yang mereka dapat di sekolah (termasuk gurunya). Mereka selalu berkoar menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah bak seorang intelek, tapi dalam dirinya kosong. tidak ada rasa cinta tanah air di dadanya.

Lebih Parah lagi, bagi mereka yang merokok. saya sering menjumpai seseorang terdidik setelah menghabiskan sebatang rokoknya, lalu mematikan api dari sisa putungnya ke tembok, kemudian di buang ke tanah setelahnya di injak-injak. Apakah itu ciri perbuatan kaum terdidik?

Mari kita benahi bersama permasalahan negeri ini. Mulai dari sampah saja. Lakukan yang dapat kita lakukan untuk kemajuan negeri ini. lakukan dari hal terkecil yang mampu kita lakukan. Program apapun yang pemerintah buat tidak akan berpengaruh kalau tidak ada dukungan dari masyarakatnya. Ajarkan kepada anak-anak dan adik-adik kita untuk membuang sampah pada tempatnya. Jangan hanya bicara, lakukan apapun yang membuat mereka mengindahkan apa yang kita ajarkan.

Mungkin untuk pemerintah, cobalah perbanyak tempat sampah di sisi jalan agar orang yang ingin membuang sampah tidak kebingungan harus membuang sampah di mana sebelum memutuskan membuang sampah sembarangan.


Mari, marilah.. Para pengusaha, Pemimpin, Seniman, Pemimpi, Guru, Praktisi, Aktivis, Ilmuwan, Budayawan, dan seluruh lapisan masyarakat kita bersama lakukan yang terbaik untuk bangsa ini. Lakukan hal terkecil yang dapat kita lakukan, mulai dari SAMPAH.


#Kutipan: Pemuda Pemudi Monas

<<< Prev "

Related Post :